Kasus Sherlock Holmes
#Kasus Kriminal dan Teka-Teki Detektif Pertama
Di suatu kota yang aman dan damai, tiba-tiba terjadi sebuah kasus yang menggemparkan di sebuah rumah mewah. Seorang pecinta kode bernama Domain (22 tahun) ditemukan tewas berlumuran darah dengan dua tusukan di badannya. Di tempat kejadian tidak ditemukan senjata tajam yang digunakan pelaku untuk membunuh korban. Waktu kejadian adalah 22.00. Sang korban meninggalkan sebuah p
esan kematian berupa kode. Kode tersebut tidak dimengerti oleh para polisi maupun kerabatnya. VJ17O3U Terdapat tiga tersangka yang diduga sebagai pelakunya.
1. Andrew (21 tahun). Pada waktu kejadian, berada di hotel Lawn sendirian sedang menonton TV.
2. Chasey (18 tahun). Pada waktu kejadian, sedang tidur di rumahnya.
3. Thomas (20 tahun). Pada waktu kejadian, sedang membuat skripsi di kosnya.
Motif masing-masing tersangka:
-Andrew: Pernah dihina oleh korban dan dipermalukan di depan umum.
-Chasey: Mantan pacar korban, dicampakkan.
-Thomas: Mengambil karya Thomas sebagai karya miliknya.
*Seorang kerabat pernah menanyakan kode buatan korban. Korban hanya menjawab, ”2 langkah lebih baik, tapi suara vokal yang baik ditentukan oleh urutan angka.” Kerabat yang masih bingung kemudian bertanya tentang petunjuk lain. Kata sang korban, "Lebih baik kurangi 2 hobimu dan juga angka atau vokal sama sajalah." Sherlock Holmes yang dipanggil untuk membantu polisi, dapat memecahkannya. Siapa pelakunya?
#Kasus Kriminal dan Teka-Teki Detektif ke dua
5 April 2010. Sherlock Holmes menghadiri pesta kebon Watson di kediamannya di London. Karena hujan cukup deras, pesta kebon tersebut ditunda. Satu persatu tamu rumah tersebut berteduh di dalam rumah. Tepat jam 11 siang hujan berhenti dan semua kembali melanjutkan pesta kebon. Sayangnya pesta terusik kembali oleh ditemukannya mayat di kebon. Setelah hasil otopsi ditentukan kematian 22 jam sebelumnya. Inilah hasil interview 4 tersangka utama tentang alibi mereka: Orang ke-1 : "Saya sedang makan siang dengan pacar saya di Mc Donald pada saat kejadian". Orang ke-2 : "Maaf saya baru saja kembali dari Australia kemarin sore" Orang ke-3 : "Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut" Orang ke-4 : "Pacar saya sakit dan saya seharian di RS" Siapa pelakunya?
Kasus Kriminal dan Teka-Teki Detektif ke tiga
Seorang detektif dimintai tolong seorang pengusaha untuk menyelidiki kasus pencurian uang. Pengusaha itu bernama Pak Sukamto Pak Sukamto berkata "Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!" Detektif mencurigai ini pasti perbuatan orang dalam. Lalu menanyai penghuni rumah mewah itu satu persatu. Pertama adalah si sopir, namanya Burhan. "Saya memang yang pertama membawa amplop itu, dan saya tahu itu isinya uang namun amplop itu langsung saya taruh di atas meja di ruangan pribadi Pak Sukamto" kata Burhan. Kedua si tukang bersih-bersih, namanya Tommy. "Saya memang melihat amplop diatas meja, saya tidak tahu isinya tapi saya merasa amplop itu sangat penting. Karena itu saya lalu menyelipkannya di sebuah buku antara halaman 185 & 186" ujar Tommy. Ketiga si sekretaris pribadinya, Yolanda "Hawa rumah sangat dingin, karena itu saya ingin menyalakan pemanas di ruang pribadi Pak Sukamto. Tapi saya melihat amplop itu sudah jatuh di bawah meja. Saya penasaran, karena itu saya buka, tapi ternyata isinya kosong" celotehnya. Detektif tersebut benar - benar bingung. Semua tersangka memiliki alibi, tapi semua tersangka juga ada kemungkinan mencuri. Siapakah diantara keempat orang itu yang mencuri?
Kasus Kriminal dan Teka-Teki Detektif ke empat
Holmes sedang di TKP menyelidiki Kasus kematian seseorang. Dugaan sementara orang yang mati itu bunuh diri, karena ditemukan menggantung diri dengan bukti lain berupa surat yang menunjukkan bahwa ia benar - benar bunuh diri. Orang ini hanya memiliki ayah, ibunya sudah meninggal. Dan kebetulan ayahnya pun ada di sini. Dari keterangan ayahnya dikatakan bahwa surat itu memang ditulis anaknya, karena ia hafal tulisannya. Surat itu berbunyi seperti ini:
Salamku buat ayah
Waktuku telah tiba untuk “die”
Emang dunia ini penuh angkara murka
Enggak.. Aku ngga bisa bersikap tegar
Titik darahku sudah habis, untuk mengakhiri riwayat
Namun detektif tetap merasa curiga. Sepertinya ini kasus pembunuhan. Setelah dilacak, ada 4 orang tersangka yang berhubungan erat dan punya alasan untuk membunuh si korban.
- Si korban diketahui memiliki hutang yang banyak kepada orang dengan inisial sweetheart.
- Tisa, pacar korban yg akhir - akhir ini sering bertengkar dengan korban.
- Pemilik kontrakan tempat korban tinggal. Belakangan diketahui kalo dia sering mengancam akan membunuh korban jika tidak dibayar kontrakannya.
- Si ayah, yang sering mabuk - mabukan dan berjudi. Hubungan ayah dengan korban sudah lama putus, namun beberapa hari ini si ayah mengunjungi korban dengan niat karena rindu.
Detektif kembali melihat2 isi surat itu. Sepertinya kuncinya ada di surat. Sekilas memang dia keliatan seperti bunuh diri kalo dilihat dari isi suratnya, tapi detektif yakin orang ini jelas nggak bunuh diri. Dia dibunuh!! Mungkin kejadiannya. Dia memiliki masalah dengan seseorang, lalu orang itu berniat membunuhnya. Tapi sebelum dibunuh, si korban disuruh menulis surat wasiat agar seolah2 dia bunuh diri (si korban terpaksa seperti itu karena tidak bisa berbuat apa - apa). Hanya saja si korban tidak bodoh. Diam - diam dia menyelipkan kata kunci ke surat itu yang menunjukkan ke siapa pelaku pembunuhnya. Setelah diteliti lagi, tiba mata detektif terbelalak!! Jadi siapa pembunuhnya dan apa alasannya?
Kasus Kriminal dan Teka-Teki Detektif ke lima
Seorang pencuri Profesional, melakukan aksinya di sebuah hotel yang sedang menggelar pameran. Dalam aksinya, ia selalu meninggalkan kartu Remi KING (K), untuk menandakan bahwa semua itu dilakukan oleh orang yang sama. Pada aksi kali ini, ternyata bukan hanya kartu Remi saja yang ia tinggalkan di TKP, tetapi juga ada sepucuk surat, polisi pun memanggil detective ternama yaitu Sherlock Holmes. Kemudian Holmes pun membaca surat yang ditinggalkan pelaku yang berbunyi demikian: "Aku adalah pencuri yang selama ini kalian cari,. memang tidak biasanya aku meninggalkan sepucuk surat begini, tapi di surat ini, aku ingin mengatakan bahwa aku akan pensiun. Dua minggu lagi, aku akan melaksanakan pencurian besar-besaran di suatu tempat. Aku ingin ada yang menghalangi aksi ku, karena itu aku akan memberi tahu kalian tempat itu. dan tentu saja aku tidak memberi tahu secara cuma-cuma. Aku akan memberi tahu kalian sebuah kode. ini adalah kode nya : 12151407151204041514 Nah, untuk mempermudah, kuberi kalian clue "buang benda berharga di sana" dan lagi, perlu diingat, aku telah memasang bom mekanik di sana, untuk menjinakkannya, kalian harus memasukkan kode. kode nya berupa huruf, yaitu "benda berharga yang telah dibuang dalam clue di atas"," Bagaimana cara Sherlock Holmes memecahkan kasus tersebut yaitu mengetahui tempat dan kode bom?
Kasus Kriminal dan Teka-Teki Detektif ke enam
Di sebuah Kota A terjadi pembunuhan terhadap seorang pengusaha kaya dia ditemukan tewas dengan kondisi yang mengenaskan. di tangannya ditemukan secarik kertas bertuliskan" SECOND ASDFGHJK" Dan Tulisan "QWERTY". dan sebuah angka" FIRST 5" dan sebuah kata yaitu aufeinanderfolgende Ssetelah diselidiki orang yang tidak memiliki alibi adalah * Vatovsky Orang Russia sebagai penasihat keuangan sang pengusaha * Jell Orang Jerman sebagai anak sang pengusaha * Vladimir Orang Russia Sebagai penerjemah bahasa dan angka sang pengusaha * Jlizk Orang Russia Sebagai chef sang pengusaha Clue: Pengusaha adalah orang Jerman Angka 5 adalah jenis angka yang ada di jam BIG BEN
Kasus Kriminal dan Teka-Teki Detektif ke tujuh
Sherlock kembali mendapatkan kasus terbunuhnya seorang ahli kimia dari Jerman pada saat pesta kebun di rumah Watson, korban tertikam pisau tepat di perutnya, namun sang korban sempat meninggalkan pesan kematian berupa angka 47, setelah melalui berbagai interogasi terhadap pengunjung pesta akhirnya ditetapkan 3 tersangka: Orang 1: seorang juru masak pesta, terampil dalam menggunakan pisau, dia mengaku sepanjang pesta berada di dapur. Orang 2: teman dekat si ahli kimia, berpakaian rapi, memakai setelan jas warna perak, dia mengaku sedang bersantai sambil mengitari rumah. Orang 3: akuntan si ahli kimia, berpakaian tuxedo hitam, diketahui memiliki hutang pada kliennya tersebut, dia mengaku sedang menelepon kliennya yg lain. Namun Sherlock berhasil menangkap pelakunya berdasarkan pesan kematian yg ditinggalkan korban, nah siapakah pelakunya?
Kasus Kriminal dan Teka-Teki Detektif ke delapan
Di sebuah hotel tua berlantai 4 telah ditemukan mayat Professor Jacob. Detektif Sherlock Holmes diminta untuk menyelidiki kasus tersebut. Pengurus hotel, Helen berkata bahwa saat ini hotel tua itu sangat sepi sehingga hanya ada 6 tamu saja yang sedang menginap, termasuk si Professor. Berikut nama kelima tamu lainnya: Nikita, Thomas, Julian, George dan Juliet. Detetif Holmes diantar Helen ke kamar 210, kamar yang ditempati korban. Mayat korban ditemukan terbaring di lantai. Tetapi rupanya korban sempat menulis sesuatu
di lantai kayu dengan spidol, sebelum benar-benar menghembuskan nafas terakhir. Pada baris pertama, korban menggambar : sebuah segitiga – sebuah lingkaran – sebuah segiempat Pada baris kedua, korban menulis : 10-21-12-9-1-14 Semenit kemudian Detektif Holmes menuju ke kamar pembunuh dan menangkapnya. Berapa nomor kamar Tersangka dan siapakah dia?
Kasus Kriminal dan Teka-Teki Detektif ke sembilan
Pantai Florida, ombak laut bergelombang dengan tenangnya. Tidak seperti kemarin dan lusa kemarin dimana terjadi badai yang hampir menenggelamkan sebuah kapal. Hari ini cuaca cerah dan sinar matahari lumayan terik. Sherlock Holmes sedang berlibur disana bersama adiknya Mary dan dua anak Mary, John dan Belinda cilik. Sayang ketenangan mereka terusik karena terjadi serangkaian pencurian di hotel mereka tinggal di tepi pantai. Berhubung karena bantuan polisi yang dipanggil manajer hotel belum sampai, Sherlock Holmes mencoba membantunya. Si manajer stress berat karena mendapat komplain keras dari 5 tamu hotel yang kehilangan barang-barang berharga. Bisa hancur nama baik hotel tersebut kalau tidak segera menangkap pelakunya. Sherlock Holmes mencurigai 5 orang disana yang mempunyai catatan kriminil dan pernah berurusan dengan polisi. Ini hasil wawancaranya:
Orang 1 : Saya tinggal di pondok + 1500m dari hotel. Saya sudah insyaf dan tidak suka berbuat kejahatan lagi.
Orang 2 : Saya sudah menjadi orang baik-baik dan tinggal di sebuah rumah dekat pantai + 3 km dari sini. Saya menjadi pelukis sekarang.
Orang 3 : Saya menjadi pelayan di hotel ini tapi saya sudah insyaf, jadi anda tidak boleh menuduh sembarangan.
Orang 4 : Saya sudah tiga hari berkemah dekat pantai dan tidak mendekati hotel itu. Itu dia kemah saya. Saya sudah insyaf, pak.
Orang 5 : Saya bekerja sebagai penyelamat pantai disini. Saya sudah menjadi orang baik-baik. Maaf, saya ada kerjaan.
Sesaat kemudian Sherlock Holmes berhasil mengetahui dan menangkap si pencuri itu. Ada satu kesalahan kecil yang diperbuat oleh pencuri yang mengaku sudah menjadi orang baik-baik itu. Liburan sekeluarga mereka pun menjadi lancar kembali. Siapa si pencuri itu? Dan apa alasannya?
Pada hari berudara cukup panas itu, detektif Clayton mencoba untuk mendinginkan suhu tubuhnya, peluh membasahi keningnya. Setelah sekian lama, ia memutuskan untuk mengunjungi sebuah musium seni yang sedang menyelenggarakan ultahnya yang ke 143 tahun. Menjelang malam, tiba2 terderngar sebuah keributan yang mengatakan bahwa seseorang telah terbunuh. Detektif Clayton pun bergegas menuju ke arah keributan. Setibanya disana, ternyata polisi telah mendapat 4 orang tersangka yang memiliki motif yang cukup kuat untuk membunuh sang korban. Berikut adalah hasil investigasi :
1. Tersangka pertama adalah Mendel Waschet, seorang sopir taksi langganan si korban berwarganegaraan Ukraina. Seringkali si korban mabuk dan muntah di mobil taksinya, bahkan ia sering tidak membayarnya. Ia mengaku sama sekali tak menemui si korban hari ini.
2. Tersangka kedua adalah Monica Mallucy Montserrat, asisten si korban berkewarganegaraan Amerika-Austria. Monica seringkali mendapat perlakuan tidak senonoh dari atasannya tersebut, bahkan ia pernah hampir diperkosa olehnya. Ia mengaku terus mengikuti korban sampai jam makan siang.
3. Tersangka Ketiga adalah Belluga Ocean Wendell, seorang mantan prajurit berkebangsaan Amerika-Inggris. Karena terlilit hutang dengan si korban,sebilah pedang pemberian ratu Inggris terdahulu miliknya dijual oleh si korban dan dianggap sebagai pengganti hutang. Ia mengaku sempat melihat korban menuju toilet pagi ini.
4. Tersangka keempat adalah
, seorang office-boy berdarah blasteran Indo-Amerika. Ia Seringkali mendapat perlakuan kasar dari si korban. Ia mengaku melihat korban mondar-mandir dari ruangannya menuju ruang bagian persenjataan. Selesai mengorek informasi mengenai tersangka, Detektif Clayton menuju ke TKP. Sesampainya disana, ia mengamati dan mencari informasi mengenai si korban.
Berikut adalah data diri si korban : Korban bernama Wendell Moch, seorang warga negara Jerman. Ia adalah kepala musium yang sudah menjabat selama 4 tahun. Berkelakuan kurang baik, sehingga tak sedikit orang membencinya. Seorang Alkoholik dan kasar. Amat hobi Geografi, Golf, dan Feng Shui Detektif Clayton menghela nafas, lalu mulai mengelilingi TKP. Disana ia menemukan beberapa keganjilan mengenai posisi kematian si korban, antara lain :
Korban meninggal dengan sebuah belati bergagang emas menancap di dadanya, sepertinya belati tersebut diambil dari musium itu sendiri.
waw keren banget tapi susah -_-
ReplyDeletehehe makasih bang, ini aja cuma copas. nanti saya bikin kasus sendiri deh :D hehehe kalau ada yang kurang dimengerti tanya saya aja , thanks for comment
ReplyDelete