Smartphone Samsung Galaxy S5 akan segera mendapatkan update Android 5.0 Lollipop yang mungkin tidak akan lama lagi. Dalam update itu sudah termasuk dukungan terhadap gadget canggih Samsung Gear VR. Gear VR adalah gadget semacam kacamata yang menggabungkan smart
phone milik Samsung kedalam kacamata itu untuk mendapatkan visual yang belum pernah dirasakan pengguna sebelumnya. Kombinasi antara kedua gadget canggih ini akan menghasilkan pengalaman yang lebih mendalam saat menggunakan smartphone. Meskipun menurut lansiran dari blog berita gadget lokal Kolom Gadget (31/01/2015), update Android 5.0 Lollipop akan tertunda peluncurannya karena Gear VR ini.
Bukan hanya Samsung Galaxy S5, Galaxy S6 yang direncanakan bakal diumumkan pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2015 itu juga dilaporkan bakal membawa dukungan terhadap Gear VR milik Samsung. Perangkat virtual reality ini dijual seharga USD 200. Gadget canggih ini memungkinkan pengguna untuk “seperti” melihat dimensi lain. Anda bisa melihat helikopter meski sebenarnya tak ada helikopter disekitar anda. Anda juga bisa berenang di dalam air meski tak ada kolam renang disekitar anda. Pengalaman yang anda rasakan hanyalah dunia virtual namun terlihat seperti yang dunia nyata.
Bukan hanya itu saja, Gear VR ternyata di klaim lebih mudah diakses dan lebih canggih jika dibandingkan dengan Google Glass yang sudah dihentikan pengembangannya oleh Google. Tentu saja, selain memiliki gadget Gear VR, anda harus memiliki perangkat Samsung yang mendukung. Setidaknya ada beberapa perangkat milik Samsung yang nantinya akan mendukung Gear VR yaitu Samsung Galaxy S5 (menunggu peluncuran update Android 5.0 Lollipop yang membawa dukungan terhadap Gear VR), Samsung Galaxy S6, Samsung Galaxy Edge dan Samsung Galaxy Note 4.
Namun sepertinya jalan Samsung untuk memasarkan tak begitu saja mudah, pasalnya Microsoft saat ini juga mengembangkan teknologi serupa seperti Gear VR. Perangkat virtual reality milik Microsoft bernama HoloLens, sebuah gadget headgear yang benar-benar membawa dunia virtual reality kedalam dunia nyata. Anda bisa mendesain sesuatu hal dengan melihat langsung hal yang anda desain pada posisi dan bentuk yang sebenarnya. Bahkan Microsoft juga mengatakan ada kemungkinan HoloLens akan mendukung Xbox dan PC untuk menjadi gadget permainan yang membawa anda ke dunia permainan yang sebenarnya. Bukan hanya dalam bentu 2D, tetapi 3D sehingga anda seakan-akan berada di dalam dunia mimpi.
Namun meski begitu, tampaknya Gear VR akan lebih dulu memulai debutnya jauh sebelum HoloLens karena Bill Gates mengungkapkan masih perlu beberapa tahun sampai konsumen benar-benar bisa merasakan kecanggihan HoloLens. Jadi untuk saat ini, kita hanya bisa berharap Gear VR bisa benar-benar hadir di Indonesia dan Samsung Galaxy S6 segera diluncurkan.
Kekurangan :
- Harga dari device ini masih cukup mahal
- Masih ada beberapa perangkat android yang masih belum bisa terhubung dengan device ini.
- Gear VR adalah ia tidak menggunakan sambungan kabel
- Sudah didukung oleh Oculus Rift
review Device Oculus Rift :
Sebelumnya sudah tahu semua bukan tentang Oculus Rift? Bagi yang belum pernah mendengarnya, Oculus Rift adalah headset virtual reality pertama yang dirancang untuk konsumen khususnya gamer.
Dengan Oculus Rift kamu bisa melihat sebuah layar dengan perspektif yang benar-benar baru.
Dibanding dengan headset VR lainnya Oculus Rift mempunyai sudut yang jauh lebih besar bahkan mata kamu tidak dapat melihat keseluruhannya. Ini artinya kamu tidak akan melihat sebuah bingkai, semuanya adalah gambar kemana pun kamu melihat.
Oculus Rift |
Selain layarnya yang sangat besar Oculus juga mempunyai sensor pendeteksi gerakan sehingga jika kamu melihat ke arah kiri maka layar akan menampilkan gambar yang ada di daerah kiri kamu. Ketiga kombinasi ini (harga murah + sudut pandang tidak terbatas + sensor) membuat Oculus Rift sebagai salah satu VR set yang paling berpotensi yang pernah ada. Rencananya Oculus Rift akan dirilis pada tahun 2014 dengan harga berkisar 3 jutaan.
Bagaimana Cara Kerja Oculus Rift? Di bawah ini adalah gambar cara kerja Oculus Rift itu sendiri.
Headset ini jika dipakai akan terlihat seperti seorang pemain ski atau scuba diver, sangat pas diwajah dan dipasangkan dengan headphone. Sebuah layar high definition 3D menenggelamkan anda dalam dunia interaktif – sebuah desa abad pertengahan, hutan tropis, kokpit jet – dengan bantuan game controller untuk navigasi.
Kacamata dikemas dengan bidang pandang extra-wide, accelerometer, gyroscope dan kompas untuk melacak posisi kepala dan sinkronisasi visual ke arah yang ingin anda lihat. Teknologi ini telah memungkinkan Oculusuntuk memperbaiki visual yang terkadang patah-patah dari sistem virtual-reality.
Mereka yang memiliki headset demo mengatakan dunia dalam Oculus Rift itu sangat nyata sampai mereka tersentak sadar akan bahaya yang dirasakan di dalam game.
Para reviewer sangat antusias, membuat berita utama yang membuat menahan nafas, “Kata-kata tidak akan dapat mengungkapkan betapa kerennya gaming headset baru Oculus Rift” dan “Saya menggunakan Oculus Rift terbaru dan tidak ingin melihat dunia nyata lagi“, itu lah beberapa komentar dari para reviewer yang sudah mencoba Oculus Rift.
Ketakutan teknologi dengan pengalaman bermain unik semacam ini, dukungan game yang minim, sudah berhasil dihapus dengan adanya 170 game yang kompatibel, termasuk game yang sukses berkat pemasaran early access seperti 7 Days to Die, Daylight, dan DayZ, game yang juga identik konsol seperti Castlevania: Lords of Shadow 2, Dead Trigger, hingga Titanfall, mayoritas FPS baru untuk PC/Steam, bahkan game dari developer indie Indonesia, Dreadeye, juga dikabarkan akan mendukung Oculus Rift. Game lama seperti Skyrim dan Mirror’s Edge juga dalam proses konversi mendukung tampilan virtual reality.
kelebihan :
- Meminimalisir dampak vertigo,pusing atau mual
- Kontrol dapat dilakukan lewat gerakan tubuh
kekurangan:
- Pengguna tidak peka dengan lingkungan sekitar
- Harga cenderung mahal
- Persebaran belum merata diseluruh dunia
- Belum semua game yang di support Oculus rift
Review Google CardBoard :
Google Cardboard |
Cardboard SDK untuk Android
Proyek Cardboard bertujuan untuk mengembangkan alat realitas maya (VR) yang murah guna memungkinkan setiap orang menikmati VR secara sederhana, mengasyikkan, dan alami. Cardboard SDK untuk Android memungkinkan pengembang yang akrab dengan OpenGL untuk mulai dengan cepat membuat aplikasi VR. Toolkit ini memudahkan banyak tugas pengembangan VR yang umum, antara lain:
- Koreksi distorsi lensa.
- Pelacakan gerak kepala.
- Kalibrasi 3D.
- Perenderan berdampingan.
- Konfigurasi geometri stereo.
- Penanganan kejadian input pengguna.
Google menjaga perangkat keras dan perangkat lunak tetap terbuka untuk mendorong partisipasi komunitas dan kompatibilitas dengan konten VR yang tersedia di tempat lain.
Untuk mengetahui selengkapnya:
Gunakan Memulai untuk membangun dan menempatkan demo adegan Cardboard yang disertakan dalam Cardboard Unity SDK.
Telusuri aplikasi demo Android Treasure Hunt.
Unduh Cardboard SDK untuk Android.
Untuk mendalami Cardboard API, lihat Referensi Android API.
dari pengalaman yang saya dapatkan penggunaan Google Cardboard ini tidak dapat digunakan dengan HP tanpa dukungan sensor Gyroscope.
"Sensor gyroscope adalah perangkat untuk mengukur atau mempertahankan orientasi, dengan prinsip ketetapan momentum sudut. Mekanismenya adalah sebuah roda berputar dengan piringan di dalamnya yang tetap stabil. "
Gambar |
Sehingga tidak semua HP dapat menggunakan Google Cardboard, namun dengan HP yang saya gunakan dapat menggunakan Google Cardboard ini dengan cara mendownload aplikasi Google Cardboard dahulu yang terdapat di Google Play Store, setelah itu masukkan HP yang dimiliki ke depan cardboardnya maka akan tampil gambar 360 drajat.
kelebihan :
- Bahan baku yang bisa dimodifikasi agar semakin efektif saat digunakan.
- Ringan dan bisa dilipat kembali apabila tidak dipergunakan.
- Harga yang lumayan terjangkau untuk sensasi VR yang berkesan .
- Dukungan software Cardboard dari Google yang up-to-date.
- Mendukung Video 360 drajat.
- Mendukung Gambar 360 drajat.
kekurangan :
- Tanganmu akan kerepotan saat menahan posisi VR kit ini selama berjam-jam kecuali jika kamu menambahkan karet dilingkar kepalamu.
- Beberapa bagian VR kit ini mudah sekali kotor khususnya saat dipakai oleh orang dengan tipe kulit berminyak, dan tidak ada cara yang tidak riskan untuk membersihkannya.
- kurang bersahabat dipakai oleh pengguna berkacamata (jika tidak kamu modifikasi).
- Kualitas cardboard yang tipis dan tidak setebal yang diperkirakan sebelumnya (versi VRindo).
- Dukungan software VR yang masih tidak banyak di Google Play.
sumber :
Pengalaman Admin
http://gadgetfrontal.com/samsung-galaxy-s6-gear-vr/
http://id.gamesinasia.com/ceo-oculus-rift-juga-tertarik-dengan-pasar-mobile-gaming/
http://jagatplay.com/2014/03/news/oculus-vr-jamin-oculus-rift-tetap-akan-terjangkau/
http://tekno.kompas.com/read/2013/11/18/0929276/begini.cara.kerja.virtual.reality.dalam.gamehttps://www.google.com/get/cardboard/
No comments :
Post a Comment
Tinggalkan komentar tentang blog ini dan artikel artikelnya, semoga blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua, amin :D