Gundarma University

Thursday, January 3, 2013

Terjadinya Salju, Hujan, Kabut, dan Hujan Es

Selamat siang, wah siang-siang begini sudah hujan saja. membuat motifasi saya untuk share Presipitasi
oke. Langsung aja deh, selamat membaca~









Salju

snow
Salju (dari bahasa Arab ثلج) adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat dan seperti hujan. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas  jatuh ke bumi sebagai kepingan empuk, putih, dan seperti kristal lembut kepingan salju, pakis seperti kristal es, kelompok dari kesemuanya).

Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0° Celsius, 32° Fahrenheit), salju biasa meleleh dan hilang. Proses saat salju/es berubah secara langsung ke dalam uap air tanpa mencair terlebih dulu disebut menyublim. Proses lawannya disebut pengendapan.

Saat salju membeku, sering kali menjadi pecahan kecil yang disebut "kepingan salju". Salju merupakan prasyarat buat kegiatan olah raga musim dingin seperti ski dan kereta luncur).

Di dunia, salju biasa terjadi pada negeri beriklim subtropis dan sedang. Namun, ada juga daerah tropis yang bersalju, yakni di Pegunungan Jayawijaya dan Barisan Sudirman di Papua, Indonesia.

Hujan 
Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan. Butir hujan memilik ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).

Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembapan tiga dimensi yang disebut front cuaca adalah metode utama dalam pembuatan hujan. Jika pada saat itu ada kelembapan dan gerakan ke atas yang cukup, hujan akan jatuh dari awan konvektif (awan dengan gerakan kuat ke atas) seperti kumulonimbus (badai petir) yang dapat terkumpul menjadi ikatan hujan sempit. Di kawasan pegunungan, hujan deras bisa terjadi jika aliran atas lembah meningkat di sisi atas angin permukaan pada ketinggian yang memaksa udara lembap mengembun dan jatuh sebagai hujan di sepanjang sisi pegunungan. Di sisi bawah angin pegunungan, iklim gurun dapat terjadi karena udara kering yang diakibatkan aliran bawah lembah yang mengakibatkan pemanasan dan pengeringan massa udara. Pergerakan truf monsun, atau zona konvergensi intertropis, membawa musim hujan ke iklim sabana. Hujan adalah sumber utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia, menyediakan kondisi cocok untuk keragaman ekosistem, juga air untuk pembangkit listrik hidroelektrik dan irigasi ladang. Curah hujan dihitung menggunakan pengukur hujan. Jumlah curah hujan dihitung secara aktif oleh radar cuaca dan secara pasif oleh satelit cuaca. 

Dampak pulau panas perkotaan mendorong peningkatan curah hujan dalam jumlah dan intensitasnya di bawah angin perkotaan.Pemanasan global juga mengakibatkan perubahan pola hujan di seluruh dunia, termasuk suasana hujan di timur Amerika Utara dan suasana kering di wilayah tropis. Hujan adalah komponen utama dalam siklus air dan penyedia utama air tawar di planet ini. Curah hujan rata-rata tahunan global adalah 990 millimetre (39 in). Sistem pengelompokan iklim seperti sistem pengelompokan iklim Köppenmenggunakan curah hujan rata-rata tahunan untuk membantu membedakan kawasan-kawasan iklim. Antarktika adalah benua terkering di Bumi. Di daerah lain, hujan juga pernah turun dengan kandungan metana, besi, neon, dan asam sulfur.

Gerimis

Gerimis adalah presipitasi hujan ringan dengan turunnya air dalam jumlah kecil daripada hujan, yang umumnya lebih kecil dari 0.5 mm (0.02 in.) dalam diameter. Gerimis terjadi, disebabkan awan stratus kecil dan awan stratocumulus. Tingkat presipitasi gerimis terjadi dalam hitungan milimeter dalam sehari atau kurang yang jatuh hingga tanah. Sedikitnya tetes gerimis yang sampai tanah disebabkan evaporasi menyebabkan tidak dapat dideteksi oleh pengamat. Kode METAR untuk gerimis dalam bahasa inggris disebut DZ.

Efek
Ketika terjadi gerimis hanya menyebabkan dampak kecil kepada manusia, sementara untuk gerimis membekukan bisa menyebabkan dampak lain untuk manusia. Gerimis membekukan terjadi ketika atmosfer dalam keadaan sangat dingin dan pada saat bersamaan terjadi gerimis.

Gerimis membekukan ini langsung berdampak pada penumpukan es di jalan raya dan kabel listrik, akumulasi penumpukan es ini dapat menyebabkan dampak besar kepada manusia.

Gerimis membekukan
Gerimis membekukan adalah gerimis yang membeku ketika terjadi kontak dengan tanah atau objek lain di permukaan bumi. Dalam kode METAR disebut FZDZ. Ketika membeku gerimis hujan terakumulasi di permukaan bumi menciptakan lapisan es. Gerimis membekukan tingkat rendah tidak menyebabkan dampak akumulasi yang besar terhadap manusia dan merupakan gejala alam biasa.
Pembentukan
Gerimis terbentuk dari tingkat rendah awan tipe stratus. Gerimis merupakan tetes hujan ringan. Sementara gerimis membekukan umumnya terjadi ketika gerimis terbentuk dari tekanan udara ketika temperatur berkisar -10 °C (12 °F). Pada keadaan temperatur ini, tetesan air berada pada keadaan sangat dingin yang berubah menjadi kristal es . Pada kondisi musim dingin di artik, gerimis membekukan dapat terjadi pada keadaan temperatur lebih hangat dari -10 °C pada keadaan cuaca cerah.

Proses terjadi Gerimis biasa
Gerimis sering terjadi di area samudera, khususnya di daerah dingin dari subtropis. Wilayah ini didominasi awan strotocumulus dan awan cumulus hingga lapisan batas daerah laut. Meskipun gerimis berada pada tingkat rendah dalam cakupan awan, tetapi gerimis memberikan cakupan besar dalam struktur cakupan awan di wilayah subtropis. Hal ini memotivasi ilmuwan untuk mengembangkan instrumen seperti radar yang dapat mendeteksi terjadinya gerimis. Penelitian ini menunjukan kuantitas gerimis terkait dengan morfologi awan dan juga cenderung dikaitkan dengan gerakan keatas dari lapisan batas daerah laut. Peningkatan jumlah gerimis cenderung ditemukan dalam awan laut yang membentuk jumlah air bersih dengan konsentrasi rendah untuk menjadi awan kecil. Interkoneksi antara awan dan gerimis bisa dieksplorasi dengan resolusi tingkat tinggi pemodelan numerik, seperti LES.

Kabut atau halimun


Kabut atau halimun (serapan dari bahasa Sunda) adalah uap air yang berada dekat permukaan tanah berkondensasi dan menjadi mirip awan. Hal ini biasanya terbentuk karena hawa dingin membuat uap air berkondensasi dan kadar kelembaban mendekati 100%.

Tempat yang paling berkabut di dunia adalah Grand Banks di lepas pantai pulau Newfoundland, Kanada. Hal ini dikarenakan tempat ini merupakan pertemuan arus Labrador yang dingin dari utara dengan arus Teluk yang hangat dari selatan. Daratan yang paling berkabut di dunia terletak di Point Reyes, California dan Argentia, Newfoundland, yang diselimuti kabut lebih dari 200 hari dalam setahun.

Ada beberapa macam kabut:
  • kabut adveksi
  • kabut angin
  • kabut basah
  • kabut es
  • kabut lembah
  • kabut radiasi
  • kabut uap
  • kabut udara tropis



Hujan es

Hail, adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat dingin di atmosfer pada lapisan di atas freezing level. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke aras yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara sub-tropis, tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.

Hujan es, dalam ilmu meteorologi disebut juga

Proses lain yang dapat menyebabkan hujan adalah riming, dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.

Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) dekat dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi sel awan , dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat local dan tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang kearah vertical sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).




sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

2 comments :

  1. Bagusih tapi lebih bgus lagi klo sumbernya bisa keliatan . hehe dont forget to look my blog www.makarioi-art.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Sumbernya sudah ada di bawah blog ini mba :p

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar tentang blog ini dan artikel artikelnya, semoga blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua, amin :D